- ISIS by Rahmansyah Adhy
- UNITED STATES AND ISLAMIC WORLD RELATION : BOKO HARAM by Rangga Setoaji
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh Terorisme yang Memicu Pergerakan Amerika Serikat by Tiara Eliza
- Amerika dan Taliban by Adhit Arham
- Pandangan Amerika Serikat Terhadap Negara Islam Pasca Tragedi 911 by Rahman Barisna
- HUBUNGAN KHUSUS AMERIKA SERIKAT - ARAB SAUDI by Kausar Ramdhani
9/11 as The Beginning of The War Against Terrorism
Terorisme
Terorisme secara bahasa berasal dari kata
teroris (pelaku) dan terorisme (aksi). Terorisme Juga dikenal dengan kata teror dengan maksud kengerian. Pada dasarnya istilah
terorisme merupakan sebuah konsep dimana seseorang melakukan tindakan mengancam
kepada orang lain demi suatu kepentingan tertentu. Tujuan terorisme sendiri
membuat orang lain merasa ketakutan, sehingga dapat menarik perhatian
masyarakat luas. Biasanya perbuatan teror ini digunakan apabila tidak ada jalan
lain yang dapat ditempuh untuk melaksanakan kehendaknya. Terorisme digunakan
sebagai senjata psikologis untuk menciptakan suasana panik, tidak menentu serta
menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam
mengamankan stabilitas negara. Istilah terorisme juga sering disebut dengan
gerakan separatis. Terorisme di dunia sudah tidak asing lagi, seperti kita tahu
bahwa banyak sekali jaringan teroris di dunia diantaranya ada jaringan kelompok
radikal islam Al-qaeda.
Al-qaeda
Al-qaeda merupakan orgnisasi dibawah pimpina Osama
bin Laden yang berasal dari negara Afghanistan. Secara bahasa berasal dari bahasa Arab
berarti Dasar. Oleh karena itu masyarakat mengenal Al-qaeda sebagai organisasi kelompok
radikal islam yang beraliran islam sunni.
Organisasi ini dibentuk sekitar tahun 1988 yang mana pada waktu itu
kondisi Afghanistan dan Uni Soviet sedang berperang dan hampir berakhir. Perang
Afghanistan dan Uni Soviet. Perang
tersebut merupakan masa sembilan tahun dimana Uni Soviet berusaha
mempertahankan pemerintahan Marxis Afghanistan yaitu Partai Demokrasi Rakyat
Afghanistan, menghadapi Mujahidin Afghanistan yang ingin menggulingkan
pemerintahan.
Sejak abad 21, Al-qaeda mulai dikenal masyarakat sebagai kelompok
multinasional terorisme.
Al-qaeda digolongkan sebagai terorisme karena banyak kegiatan yang dilakukan organisasi
islam radikal tersebut yang mengancam masyarakat bahkan dunia internasional.
Organisasi ini ingin mengkonfrontasi dunia dengan cara menebarkan ide-ide
pemikiran baru dan penerapan yang baru kedalam suatu kehidupan. Al-qaeda
dibentuk sebagai bentuk intervensi kepada Afghanistan untuk melawan Uni Soviet
dimana bentuk intervensi tersebut antara lain seperti membantu keuangan,
transportasi, bahkan melatih ribuan pejuang dari puluhan negara untuk menjadi
bagian dari perlawanan Afghanistan untuk mengalahkan Uni Soviet agar mundur
dari tanah Afghanistan.
Al-qaeda bukan hanya dibentuk sebagai bentuk intervensi Afghanistan
terhadap Uni Soviet tetapi Al-qaeda juga memiliki tujuan yaitu mendirikan
kekhalifahan Pan-Islamisme di seluruh dunia dengan bekerja sama dengan sekutu
kelompok ekstremis Islam lainnya untuk menggulingkan rezim yang dianggap
"non-Islam" sebagai bentuk anti barat. Organisasi islam ini sangat dikenal dengan
penyerangannya. Al-qaeda menjadikan jihad sebagai sarana dalam berjuang. Jihad
telah menjadi kata-kata yang menjadikan Islam berkuasa hingga berabad-abad
hingga kaum kafir dan munafik mencoba mendistorsi dan menjadikan buruk para
penyeru dan aktivis jihad yang berafiliasi dengan Al-qaeda .
World Trade Center Tragedy
Penyerangan 11 September 2001 yang lebih
dikenal dengan perisitiwa 9/11 adalah perisitiwa besar dimana terjadi pembajakan
oleh terorisme kelas besar. Para
teroris membajak empat pesawat Amerika, yang kemudian menyebabkan sedikitnya
lima bangunan World Trade Center hancur dan beberapa kerusakan pada
bangunan-bangunan yang berada di dekat gedung WTC tersebut. Tidak hanya itu
peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya kurang lebih sekitar 3000 warga
Amerika Serikat. Penyerangan tersebut merupakan penyerangan yang dilakukan oleh
anggota Al-qaeda. Pada awalnya Osama bin Laden selaku pimpinan dari kelompok
radikal tersebut tidak mengakui bahwa dialah dibalik penyerangan tersebut, akan
tetapi sekitar pada tahun 2004 melalui pernyataan video yang dibuat oleh pihak
Al-qaeda Osama bin Laden buka mulut bahwa pihaknya yang melakukan pembajakan
terhadap pesawat Amerika yang sengaja ditabrakan ke WTC.
Penyerangan di Gedung WTC tersebut tidak hanya terjadi pada tahun 2001
lalu, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1993. Penyerangan tersebut dilakukan oleh salah
satu anggota jaringan Al-qaeda yaitu Yousuf Ramzi. Penyerangan tersebut tidak
seperti pada tahun 2001. Karena pada tahun 1993 penyerangan terhadap gedung WTC
tersebut dapat diantisipasi oleh Amerika Serikat, jadi penyerangan tersebut
hanya menewaskan beberpa orang saja. Tidak lama setelah adanya penyerangan
tersebut, Yousuf Ramzi akhirnya tertangkap oleh Amerika Serikat. Penyerangan
pada tahun 2001 tidak hilang begitu saja, Presiden Amerika yang ketika itu
menjabat adalah George W. Bush atau yang lebih akrab dikenal dengan Bush Junior
pun memberikan pidato tidak lama setalah penyerangan WTC. Dimana di dalam
pidatonya Bush Junior mengakatakan bahwa penyerangan tersebut tidak hanya
mengancam jiwa, tetapi lebih dari pada itu. Bush juga mengatakan pihaknya akan
segera menemukan siapa dibalik penyerangan tersebut. Bush Junior khawatir akan
adanya serangan tiba-tiba lagi, sehingga ia menyuruh warga Amerika Serikat agar
terus selalu waspada. Setelah adanya penyerangan tersebut Bush Junior
mengeluarkan sebuah kebijakan, yang dinamakan kebijakan War on Terrorism. “Peristiwa itu telah membangkitkan kesadaran AS
bahwa satu-satunya kekuatan di dunia yang dapat mengimbangi AS adalah kekuatan
politik islam” (Jatmika, 2014).
sumber: http://www.trbimg.com/img-541131d7/turbine/la-na-wtc-9112001 |
sumber: http://cdn.history.com/sites/2/2014/01/destruction-at-base-of-world-trade-center-P.jpeg |
War
on Terrorism Policy
Bush Junior
mengeluarkan kebijakan sebagai bentuk respon dari adanya penyerangan 9/11, kebijakan
tersebut dinamakan kebijakan War on
Terrorism. Kebijakan War on Terrorism itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak masa
presiden Bill Clinton pada tahun 1993 sejak penyerangan oleh Yousuf Ramzi,
tetapi pada masa Bush Junior kebijakan tersebut lebih dikenal masyarakat
Amerika karena peristiwa besar 9/11 tersebut. Dalam kebijakan tersebut Bush
Junior mengatakan bahwa AS harus memerangi siapapun atau apapun itu bentuk
tindakan terorisme. Bentuk kebijakan ini mungkin terkesan lebih berani, dimana
Bush Junior ingin kebijakan tersebut sebagai self-defense semua masyarakat AS.
Pada mulanya kasus terorisme merupakan masalah internal suatu negara dimana
pencegahan dan penyelesaian masalah menjadi urusan negara tersebut, tetapi
sekarang masalah terorisme bukan lagi menjadi masalah sepele suatu negara
karena masalah tersebut merupakan masalah keamanan dunia. Kebijakan tersebut
membuat Amerika semakin genjar dalam mencari siapa dibalik penyerangan secara
bersih di gedung kembar itu. Amerika melakukan pencarian terus dan akhirnya
bisa menemukan siapa otak di balik penyerangan 9/11. Amerika Serikat berhasil
membunuh Osama bin Laden di tahun 2011 lalu di Pakistan yang mana Osama
merupakan otak dibalik jaringan Al-qaeda itu sendiri. “Sebelum tragedi WTC itu
hubungan AS dengan islam tidak bisa dikatakan bagus juga tetapi tidak dipenuhi
ketegngan seperti yang terjadi pasca WTC. Amerika cenderung memberikan kurang
simpatik setiap kali diminta pendapatnya tentang islam. Mereka menganggap islam
itu jahat, keras, dan ekstrim” (Cipto, 2011).
Referensi
Buku :
Budi,
Winarno. 2011. Isu-isu Global Kontemporer, Yogyakarta: CAPS. Commission on
Human Security (CHS).
Cipto,
Bambang. 2011. Dunia Islam dan Masa Depan Hubungan Internasional di Abad 21.
Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Jatmika, Sidik. 2014. Pengantar Studi kawasan Timur Tengah.Yogyakarta : Maharsa
Website :