2015-03-10

Resolusi Jomblo

2015 
Resolusi. 
Hampir sekitar 225 juta jiwa penduduk Indonesia membuat resolusi. Dari yang paling simpel sampai jempalitan susahnya. 
Termasuk aku. 
Aku tergolong orang yang kurang suka dengan keribetan. 
Dari buku yang aku baca, bahwa kebanyakan orang yang memiliki golongan darah O seperti itu. Dia lebih menyukai hal yang berbau simpel. 
Ternyata ada satu kata sejak beberapa tahun terakhir ini tidak tergantikan hitsnya. Kalian tahu apa? 
Iya, jomblo. Sebenarnya dari judulpun munggkin tidak ada kaitannya. 
Sampai saat ini, kata " jomblo" pun masih sangat kuat diperbincangkan. Dari media sosial tentunya. 
Orang-orang yang merasa dirinya jomblo mungkin akan sedikit ter-underestimate, terkucilkan, teraniaya, dan bahasa gaulnya itu ter-bully. Entah kenapa orang-orang menggunakan medsos untuk saling menghujat satu sama lain. 
Balik lagi, bukan untuk membela atau berada didalam posisi ke-jom-blo-an. Tapi kalian para bully-ers harus tau beberapa alasan orang masih menjomblo. 
1. Fokus 
Fokus disini bisa diartikan orang itu tidak mau membuang-buang waktunya hanya untuk sesuatu yang belum pasti. Menurut  para pemberi alasan nomor satu ini, pacaran merupakan hal yang benar- benar wasting time. Jadi mereka fokus dengan apa yang dia kerjakan tanpa memikirkan hal-hal yang menurut mereka itu tidak penting. 
2. Pemilih 
Lah lah ini yang gawat dan patut diwaspadai sebenarnya. Ada kata pepatah seperti ini. "Terlalu banyak memilih membuatmu akan memperoleh pilihan yang paling tidak ingin kamu pilih?" You wanna like this? Oh -____- 
Menurut aku ada dua kemungkinan orang itu pemilih. Jadi kita juga tidak bisa langsung men-judge orang itu tipe pemilih. Pemilih itu perlu, pemilih itu bagus. Tapi seperti apa dulu maksudnya? Pemilih yang bagus itu ketika kamu memilih yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik kedepannya. Itu salah satu pilihan. Tapi ketika kamu memilih mencari yang sempurna itu salah. Ketika kamu semakin memilih, disitu kamu akan melewati pilihan yang mungkin itu pilihan yang terbaik buat kamu. So, boleh lah jadi pemilih. Tapi ingat, jadi pemilih untuk pilihan yang rasional dan tidak memberatkan. 

3. Ngga laku 
Ini kasus yang paling sering untuk jadi bahan ejekan. 
Contoh aja nih dilingkungan sekitarku pum sepertinitu. " kamu kapan punya pacar? Ngga aus jomblo terus?" 
Haloooo.. Aus? Yang aus yang aus tang aus. Kamu pikir mamang-mamang jualan minuman keliling. Banyak orang berpresepsi ketika orang jomblo itu pasti dibilang "ngga laku lo" itu salah. Salah besar malah. Mungkin kamu-kamu yang berpikiran seperti itu kamu hidup di jaman antah brantah. Capek juga lama-lama pakai bahasa formal, tapi aku ingin mencontohkan aku mencintai produk SNI. Salah satunya dengan ini. 
Tidak etis mengatakan seseorang itu "ngga laku" teman-teman. Coba kalian bayangkan, mereka mungkin ingin seperti kalian yang sudah pacaran. Tapi apa daya dia mungkin memang belum ada yang cocok atau apa, atau mungkin dia ingin ta'aruf, we never know kan? 
Kita tidak akan pernah tau apa alasan mereka jadi sebisa mungkin jangan pernah membully atau merasa kalian yang paling beruntung. 

4. Saling suka saling ada rasa tapi tak bisa apa-apa
Bah, ini mah aku kenal. Iya, potongan lagunya tulus itu loh..
Ini nih aku suka ini, ini aku sih no comment aja. Teman-teman aku banyak yang seperti ini. Duh, udah nanti aku di gebukin. Bhay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar